Minggu, 23 Agustus 2015

SEKILAS KISAH BORU SIMAMORA



Toga Simamora memiilki 3 anak, yaitu Purba, Manalu dan Simamora/Debataraja.
Simamora/Debataraja sendiri akhirnya memiliki 3 orang anak, yaitu Sampetua, Babiat Naingol, dan Marbulang serta 1 boru Simamora (namanya tidak diketahui).

Pada mulanya, mereka tinggal di Samosir, namun karena hapogosannya (miskin) maka mereka pergi ke Bakkara bersama saudara perempuannya boru Simamora.
Setelah bermukim disana, boru Simamora disukai oleh Hamang (sejenis begu/hantu),  ketiga saudaranya setuju untuk menikahkan asalkan Hamang bersedia membuat pesta besar untuk pernikahan itu. Akhirnya jadilah dibuat pesta yang besar, namun memang terasa ada keanehan, karena sebagian orang tidak terlihat di pesta itu.

Waktu berlalu akhirnya setelah sekian lama, ada seorang raja Barus bermarga Pasaribu menerbangkan layang-layang. dia bersabda, siapa yang menemukan layang-layang itu, bila perempuan, akan kujadikan menantu, bila lelaki akan kujadikan anak.

Ternyata yang menemukan adalah br Simamora, sesuai dengan perkataan diawal, maka br Simamora dinikahkan dengan anaknya. Saudara tertua dari br Simamora yaitu si Sapetua setuju saja, karena dia berfikir untuk saudara perempuannya bersuami yang tidak jelas (Mahluk yang tidak kelihatan), saudaranya yang nomor dua  yaitu Babiat Naingol tidak setuju, sedangkan saudara bungsu br Simamora yaitu Marbulang yang awalnya masih ragu namun akhirnya setuju.  Akhirnya  jadilah br Simamora menikah lagi, dan bersuamikan Pasaribu. Tidak lama kemudian suami pertama br Simamora yaitu Hamang mengetahui kabar itu, dan dia berusaha untuk menemui Pasaribu dan sekaligus hendak mengambil kembali isrtinya.

Mereka berdua Hamang dan Pasaribu bertengkar karena keduanya merasa berhak atas br Simamora sebagai istrinya, karena Pasaribu tidak mengetuhui sebelummnya bahwa istrinya br Simamora sudah menikah dengan Hamang.
Yang akhirnya mengakulah br Simamora, bahwa sebelumnya dia sudah menikah dengan Hamang.
Karena keduanya saling ngotot mempunyai hak memiliki istri yang sama, akhirnya tubuh br Simamora dibagi menjadi dua. bagian kepala untuk Hamang, sedangkan kaki untuk Pasaribu. konon warna darah br Simamora berwarna putih, itulah makanya disebut , Si Bontar Muddar.

Hamang yang merasa marah, akhirnya mengutuk ketiga Ito ( Saudara laki-laki dari istrinya) br Simamora, yang telah menikahkan istrinya lagi. karena Marbulang lah yang tidak setuju br Simamora menikah lagi, maka kutukan yg diterima lebih ringan ( itu konon makanya keturunan nya lebih banyak daripada kedua saudaranya yg lain).

Kepala br Simamora dihanyutkan disungai dan ditemukan oleh Pasaribu di Barus.

Menurut informasi yang kita dengar, bahwa sejak itulah Pasaribu dari Barus memanggil tulang ke Simamor Debataraja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar